7. Durasi Pertandingan
Berdasarkan Laws of the Game FIFA 2014/2015, pertandingan dilakukan dalam 2 periode yang masing-masing berdurasi 20 menit. Kecuali jika ada persetujuan antara wasit dan kedua team. Persetujuan untuk mengubah waktu periode permainan harus dibuat sebelum permainan dimulai dah harus mematuhi peraturan kompetisi. Pencatat waktu mengindikasikan berakhirnya setiap babak dengan sebuah sinyal akustik atau peluit. Setelah mendengar bunyi peluit atau sinyal akustik dari pencatat waktu, salah satu wasit menandakan berakhirnya satu babak atau sebuah pertandingan dengan peluitnya, dengan mengingat hal-hal : Jika sebuah tendangan pinalti dari titik ke 2 atau tendangan bebas langsung, dimulai dari pelanggaran akumulasi ke 6, harus dilakukan atau diulang, durasi waktu pada babak tersebut ditambah sampai tendangan sudah dilakukan. Jika sebuah tendangan pinalti harus dilakukan atau diulang, durasi waktu pada babak tersebut ditambah sampai tendangan sudah dilakukan. Jika bola sudah ditendang kearah gawang, wasit harus menunggu tendangan itu dilakukan sebelum waktunya pencatat waktu membunyikan peluit atau sinyal akustik. Sebuah babak berakhir saat: Bola langsung mengarah ke gawang dan gol tercipta, Bola meninggalkan batas/garis lapangan, Bola menyentuh penjaga gawang atau pemain bertahan lain, tiang gawang, mistar atau lapangan, melewati garis gawang dan sebuah gol tercipta, Penjaga gawang dari tim yang bertahan menghentikan bola atau mengambil bola itu setelah bola itu menyentuh tiang gawang atau mistar dan tidak melewati garis gawang, Bola menyentuh setiap pemain daam tim yang memainkan bola, kecuali jika sebuah tendangan bebas tidak langsung diambil dan bola menuju kea rah gawang lawan setelah disentuh oleh pemain kedua, Tidak ada pelanggaran yang diberi sanksi dengan tendangan bebas langsung, tendangan bebas tidak langsung atau tendangan penalti, dan tendangan bebas langsung, tendangan bebas tidak langsung atau tendangan penalti tidak harus diulang.
Jika suatu pelanggaran telah dilakukan selama periode ini diberi sanksi dengan tendangan bebas langsung setelah akumulasi lima pelanggaran dari salah satu tim, atau sanksi dengan tendangan penalti, periode berakhir ketika : Bola tidak langsung ditendang ke gawang, Bola langsung masuk ke gawang dan mencetak gol, Bola meninggalkan batas lapangan, Bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar, kiper atau pemain bertahan lainnya dan mencetak gol, bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar, kiper atau pemain bertahan lainnya dan tidak mencetak gol , Sangsi pelanggaran lain dengan tendangan langsung, tendangan bebas tidak langsung atau melakukan tendangan penalti
Jika selama periode ini sanksi pelanggaran dengan tendangan bebas langsung dilakukan sebelum akumulasi pelanggaran keenam dari salah satu tim, periode berakhir ketika : Bola tidak ditendang langsung ke gawang, Bola langsung masuk ke gawang dan mencetak gol, Bola meninggalkan batas lapangan, Bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar, kiper atau pemain bertahan lainnya dan mencetak gol, Bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar, kiper atau pemain bertahan lainnya dan tidak mencetak gol, Bola menyentuh pemain tim penendang, Sangsi pelanggaran lain dengan tendangan bebas langsung, tendangan bebas tidak langsung atau tidak melakukan tendangan penalti jika sanksi pelanggaran dengan tendangan tidak langsung dilakukan selama periode,
Periode berakhir ketika Bola langsung masuk ke gawang tanpa menyentuh pemain lain selama berjalan atau menyentuh salah satu atau kedua tiang atau mistar di kasus ini tidak diizinkan gol, Bola meninggalkan batas lapangan. Bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar setelah menyentuh kiper atau pemain bertahan bukan pemain penendang dan mencetak gol. Bola membentur salah satu atau kedua tiang, mistar setelah menyentuh kiper atau pemain bertahan bukan pemain penendang dan tidak mencetak gol, Sanksi pelanggaran lain dengan tendangan bebas, tendangan bebas tidak langsung atau tidak melakukan tendangan penalty.
Setiap team berhak meminta waktu Time-out selama satu menit disetiap babak, kondisi berikut dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out.Para ofisial team diberikan wewenang meminta kepada wasit ketiga atau pencatat waktu jika tidak ada wasit ketiga untuk time-out selama satu menit. Dengan memberikan dokumen. Pencatat waktu dapat memberikan ijin untuk time-out ketika Tim tersebut memegang bola (menguasai bola). Atau bola tidak dalam permainan dengan menggunakan peluit atau bunyi sinyal lain yang berbeda dari yang digunakan oleh wasit. Ketika time-out, pemain boleh tetap di dalam atau di luar lapangan utuk minum, pemain harus meninggalkan lapangan. Ketika time-out diberikan, para pemain cadangan harus tetap berada di luar lapangan. Ketika time-out, ofisial tidak diizinkan memberikan instruksi dengan memasuki lapangan. Seorang pemain boleh digantikan setelah sinyal akustik atau peluit terdengar menunjukan akhir Time Out. Tim yang tidak meminta time-out pada babak pertama, pada babak kedua team tersebut hanya berhak mendapatkan satu kali time-out. Jika tidak ada wasit ketiga atau pencatat waktu. Ofisial team boleh meminta wasit untuk time-out. Jika dimainkan, tidak ada time-out ketika tambahan waktu. Pemain berhak diberi waktu untuk istirahat antar babak. Watu istirahat antar babak tidak boleh lebih dari 15 menit. Peraturan kompetisi harus menyatakan durasi istirahat antar babak. Durasi istirahat antar babak boleh diubah hanya dengan persetujuan wasit.